0
komentar
Kanker serviks atau leher rahim merupakan pembunuh tertinggi wanita penderita kanker di dunia. Seiring keganasannya, kankeryang umumnya dipicu HPV atau Human Papiloma Virus ini bisa juga menjadi ancaman serius bagi kaum pria.
Pada pria, penularan kanker tersebut umumnya terjadi melalui kontk kelamin ataupun oral seks dengan wanita yang mengidap kanker serviks. Ini tercatat dalam sejumlah penelitian, yang menunjukkan bahwa lonjakan pria pengidap kanker mulut ataupun tenggorok yang terkait dengan HPV.
Penularannya bukan hanya karena hubungan seks saja, namun bisa terjadi karena oral seks anal seks maupun genital.
Resiko kanker serviks meningkat pada wanita perokok, mereka yang senang berganti ganti pasangan intim, menikah pada usia dini, dan juga mereka yang terkena HIV / AIDS.
Selain menimbulkan kanker, HPV juga bisa menyebabkan terjadinya kutil kelamin, kanker vulva dan juga kanker vagina. Infeksi dari HPV sendiri tidak menimbulkan gejala. Bahkan orang yang terinfeksi bisa jadi tidak menyadarinya, kalau sebenarnya dia sebenanya sudah terinfeksi. Bahkan sudah menularkannya kepada orang lain.
Pada wanita, gejala-gejala baru muncul ketika telah berkembang menjadi kanker. Seperti keputihan yang tak sembuh-sembuh. Dan secara spesifik keputihan tersebut berwwarna keruh serta berbau busuk. Terjadi pendarahan setelah berhubungan seks, serta pendarahan di luar siklus haid.
Oleh karena itu, perlu melakukan deteksi dini dengan menggunakan beberapa metode seperti papsmear, thin prep, dan IVA.
Pada pria, penularan kanker tersebut umumnya terjadi melalui kontk kelamin ataupun oral seks dengan wanita yang mengidap kanker serviks. Ini tercatat dalam sejumlah penelitian, yang menunjukkan bahwa lonjakan pria pengidap kanker mulut ataupun tenggorok yang terkait dengan HPV.
Penularannya bukan hanya karena hubungan seks saja, namun bisa terjadi karena oral seks anal seks maupun genital.
Resiko kanker serviks meningkat pada wanita perokok, mereka yang senang berganti ganti pasangan intim, menikah pada usia dini, dan juga mereka yang terkena HIV / AIDS.Selain menimbulkan kanker, HPV juga bisa menyebabkan terjadinya kutil kelamin, kanker vulva dan juga kanker vagina. Infeksi dari HPV sendiri tidak menimbulkan gejala. Bahkan orang yang terinfeksi bisa jadi tidak menyadarinya, kalau sebenarnya dia sebenanya sudah terinfeksi. Bahkan sudah menularkannya kepada orang lain.
Pada wanita, gejala-gejala baru muncul ketika telah berkembang menjadi kanker. Seperti keputihan yang tak sembuh-sembuh. Dan secara spesifik keputihan tersebut berwwarna keruh serta berbau busuk. Terjadi pendarahan setelah berhubungan seks, serta pendarahan di luar siklus haid.
Oleh karena itu, perlu melakukan deteksi dini dengan menggunakan beberapa metode seperti papsmear, thin prep, dan IVA.
